Botika

Mengurangi Churn Rate di Strategi Omnichannel

Dalam dunia pemasaran omnichannel, “Customer Churn Rate atau Churn Rate” perlu mendapatkan perhatian khusus dari anda,

Customer Churn Rate akan mempengaruhi laju bisnis dalam jangka panjang.

Jadi sebenarnya apa itu Churn Rate, pengertian & cara menguranginya, ulasan kali ini akan membahasnya untuk Anda.

Apa itu Churn Rate?

Churn Rate adalah sebuah presentasi atau juga tingkat pelanggan yang melakukan sebuah pemutusan hubungan dengan sebuah bisnis atau juga perusahaan, pada quarter waktu tertentu.

Biasanya informasi tersebut, dapat diketahui dengan adanya jumlah pelanggan yang berhenti berlangganan newsletter atau bisa juga dari informasi pegawai yang berhenti bekerja di perusahaan tersebut.

Adapun cara menghitung Churn Rate sendiri terbilang mudah.

Anda hanya perlu menghitung jumlah pelanggan yang menghentikan pembelian produk tersebut dalam kurun waktu tertentu.

Kemudian bagi ke dalam jumlah pelanggan, yang anda peroleh dalam waktu yang bersamaan.

Jika hasil persentasenya tinggi, artinya kondisi “growth rate” anda lebih rendah.

Cara Mengurangi Churn Rate Dalam Omnichannel

Menggunakan metode omnichannel tidak otomatis membuat kampanye marketing anda sukses tanpa kendala sama sekali.

Churn Rate adalah masalah klasik dalam dunia bisnis tidak peduli teknik marketing apa yang anda terapkan.

Ketika mengalami Churn Rate, sudah tentu pihak perusahaan atau pebisnis harus menemukan solusi yang tepat, guna menekan angka persentase Churn Rate tersebut.

Lantaran persentase Churn Rate tersebut akan jadi indicator penting, dalam memberikan gambaran akan kekurangan dari perusahaan tersebut.

Adapun beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi persentase dari Churn Rate, yaitu :

1.) Menemukan Penyebabnya

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari penyebab dari berkurangnya Churn Rate tersebut.

Cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan melihat dan menyelesaikan permasalahan utama terlebih dahulu.

Baru kemudian dilanjutkan dengan menentukan lokasi dari masalah tersebut.

Jadi dalam hal ini, Anda perlu mencari tahu apa penyebab pada konsumen, tidak lagi menggunakan layanan atau produk yang Anda tawarkan.

Dibanding meraba raba dan memberikan penawaran yang akan membuat para konsumen atau bahkan pelanggan baru jadi tertarik, yang mungkin saja kemungkinannya kecil.

Jadi sebaiknya coba selesaikan dahulu permasalah utama yang terjadi.

2.) Mempertimbangkan Churn Rate

Adapun besaran persentase Churn Rate dalam setiap periode akan berbeda beda.

Adapun trend yang terjadi dari perkembangan Churn Rate tersebut, nantinya dapat Anda gunakan sebagai pertimbangan ketika terjadi penurunan persentase Churn Rate nantinya.

Salah satu hal yang perlu Anda perhatikan dalam hal ini adalah berapa banyak pelanggan yang berhenti berlangganan dalam kurun waktu tertentu.

3.) Menyelesaikan Masalah Internal dan Eksternal

Terjadinya penurunan Churn Rate bisa juga disebabkan oleh berbagai macam faktor, beberapa diantaranya adalah faktor internal dan eksternal.

Adapun contoh internal adalah seperti yang berkaitan dengan kapan sebuah perusahaan akan membuat produksi barang yang dianggap kurang layak, hal seperti ini nantinya akan meningkatkan persentase Churn Rate itu sendiri.

Secara tidak langsung hal tersebut berhubungan langsung dengan tingkat kenyamanan pelanggan.

Ketika pelanggan merasa kurang nyaman akan kualitas produk yang ditawarkan, maka konsumen akan pergi ke perusahaan lainnya.

Sedangkan untuk faktor eksternalnya sendiri, dapat diperhatikan dari pihak kompetitor sendiri.

Dimana para pelanggan ternyata lebih menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan oleh pihak kompetitor.

Dalam hal ini Anda sebaiknya melakukan evaluasi terhadap produk atau juga layanan yang diberikan, apa yang membuat para pelanggan berpaling dari Anda.

4.) Jadi Lebih Prokatif

Untuk mengurangi Churn Rate lainnya adalah Anda harus lebih proaktif dengan pihak konsumen.

Kali ini, Anda dapat meminta feedback pada para konsumen, apa yang ingin diubah atau diminta pihak konsumen pada perusahaan atau bisnis yang Anda tawarkan.

Semua hal atau informasi tentang pengalaman konsumen, tersebut, dapat Anda tampung dalam kolom review pelanggan yang ada di website atau aplikasi khusus pelanggan.

Agar menarik minat para konsumen dalam memberikan review atau respon.

Tidak ada salahnya jika Anda memberikan penawaran menarik, pada para konsumen yang memberikan review akan produk dan layanan dari bisnis yang Anda tawarkan.

Secara tidak langsung hal ini akan menunjukkan rasa peduli dari pihak perusahaan atau bisnis Anda akan semua pengalaman dari para pelanggan yang ada.

5.) Berkomunikasi Dengan Konsumen

Akan lebih baik, jika pihak konsumen memberikan feedback pada para konsumen.

Ada cukup banyak cara yang dapat dilakukan oleh pihak konsumen, untuk memberikan feedback pada pihak perusahaan atau pebisnis.

Salah satu caranya adalah dengan berkomunikasi dengan pihak terkait, atau dalam hal ini para konsumen, akan bentuk layanan dan produk yang sudah diberikan oleh pihak Anda / perusahaan.

Dengan adanya feedback tersebut, secara tidak langsung Anda akan memperoleh gambaran secara jelas, akan produk dan layanan yang diberikan.

Anda juga akan memperoleh gambaran tentang hal hal yang sebaiknya lebih ditingkatkan atau diperbaiki, guna mengurangi tingkat retensi dari pelanggan tersebut.

6.) Pengalaman Tidak Nyaman dari Pelanggan

Apabila Churn Rate tinggi, maka coba perhatikan pengalaman pelanggan anda selama ini.

Karena ada kemungkinan, pihak pelanggan merasa kurang nyaman, dan bahkan mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan, hingga akhirnya berpaling ke perusahaan lainnya.

Ini yang kelak membuat Churn Rate Anda jadi naik.

Dalam hal ini mengetahui pengalaman dari pihak pelanggan tersebut memang penting. Agar Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bisnis tersebut.

Yang pastinya juga membuat Anda mampu mengurangi kesalahan, dan mampu menjaga komunikasi yang baik dengan para pelanggan.

7.) Harga yang Kurang Tepat

Salah satu hal yang membuat persentase Churn Rate menurun adalah harga yang dinilai kurang tepat.

Maksudnya harga yang ditawarkan dinilai kurang sebanding dengan manfaat yang didapat oleh konsumen tersebut.

Ini jadi salah satu alasan kenapa para pelanggan enggan membeli atau menggunakan kembali produk / jasa yang ditawarkan.

Tidak ada salahnya jika dalam hal ini, Anda juga melakukan pengamatan harga di perusahaan lain, yang pernah mengeluarkan produk serupa dengan Anda.

Hasilnya anda mampu menyimpulkan dengan baik, apakah kualitas produk yang anda tawarkan sudah sesuai dengan keinginan konsumen atau tidak, demikian pula dengan kisaran harga yang ada.

8.) Fokus Dengan Pelanggan Setia

Adapun tips terakhir untuk mencegah dan mengurangi Churn Rate adalah dengan cara memfokuskan tenaga, waktu dan juga biaya untuk pelanggan yang benar benar terbukti setia.

Tentunya Anda mempunyai data pelanggan setia.

Informasi tersebut dapat diperoleh dari daftar sejarah pembelian, dan apa saja yang biasanya dilakukan pada website atau aplikasi yang bisnis atau perusahaan Anda miliki.

Salah satu contohnya, ketika ada sekelompok pelanggan yang sering melakukan transaksi, ketika para pelanggan tersebut memperoleh email marketing pada jam jam tertentu, atau yang lainnya.

Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Churn Rate ternyata sangat penting, untuk menjaga keberlangsungan bisnis atau juga usaha Anda.

Demikianlah beberapa ulasan dan informasi tentang Churn Rate, pengertian & cara menguranginya.

Semoga dengan ini anda jadi lebih mengerti dan lebih mampu memberikan pelayanan yang lebih baik pada para pelanggan kelak.

Latest Articles

View All Posts