Tren Belanja: Laporan “Future Shopper” Ungkap Masa Depan Konsumen
Daftar Isi
Wunderman Thompson Rilis Laporan “Future Shopper” Edisi Ketujuh
Wunderman Thompson merilis “Future Shopper” edisi ketujuh, memberikan wawasan kebiasaan dan preferensi pembeli online global. Laporan ini menyoroti pentingnya solusi artificial intelligence (AI) dalam meningkatkan keterlibatan konsumen dan perlunya fleksibilitas dalam mengadaptasi saluran penjualan untuk platform baru seperti konsol game, asisten pintar, dan metaverse. Komunikasi dan integrasi yang lancar antara saluran online dan offline juga menjadi fokus penting dalam memenuhi harapan konsumen.
Preferensi Konsumen terhadap Saluran Penjualan
Laporan ini didasarkan pada wawancara dengan lebih dari 31.000 konsumen di 18 negara. Hasilnya menunjukkan bahwa 56% konsumen menginginkan komunikasi yang lancar di semua saluran dan kemampuan untuk beralih antara pengalaman belanja digital dan fisik. Selain itu, 60% konsumen global memiliki preferensi terhadap pengecer atau brand yang memiliki toko digital dan fisik. Oleh karena itu, pengembangan strategi omni-channel menjadi penting untuk memenuhi preferensi konsumen ini.
Laporan ini juga mengungkapkan bahwa pasar utama seperti Amazon, TMall, dan Mercado Libre tetap menjadi sumber inspirasi utama untuk belanja kecantikan. Namun, terdapat pergeseran kecil menuju situs web brand dibandingkan dengan situs pengecer. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada saluran tunggal yang lebih unggul dalam campuran omni-channel, dan pengecer, brand, dan pasar harus berusaha memenuhi harapan konsumen untuk mempertahankan loyalitas branda.
Harapan Konsumen terhadap Pengalaman Belanja Online
Laporan ini juga menyoroti harapan konsumen yang semakin tinggi terhadap pengalaman belanja online. Sebanyak 51% pembeli tidak akan berinteraksi dengan pengecer, brand, atau pasar yang tidak memenuhi harapan branda. Oleh karena itu, pengecer dan brand perlu meningkatkan produk, layanan, dan pengalaman yang branda tawarkan saat berbelanja online. Meskipun demikian, terdapat kemajuan karena angka ini telah turun dari 72% pada tahun sebelumnya.
Sebagai tambahan fungsionalitas, konsumen juga mencari kegembiraan dan keterlibatan dalam pengalaman belanja online branda. Sebanyak 60% konsumen global menginginkan pengalaman belanja online yang lebih menghibur, sementara 30% merasa bosan dengan belanja online. Negara-negara seperti India, Thailand, dan Uni Emirat Arab menjadi sorotan karena persentase yang signifikan dari konsumen merasa bosan dengan belanja online, menunjukkan perlunya perbaikan di wilayah-wilayah ini.
Kecepatan Pengiriman dan Peran AI
Laporan ini juga mengungkapkan preferensi konsumen terkait kecepatan pengiriman. Rata-rata, konsumen global bersedia menunggu 2,15 hari untuk pesanan online branda tiba, dengan harapan yang bervariasi tergantung pada jenis produk. Meskipun terdapat penurunan dalam persentase konsumen yang mengharapkan pengiriman super cepat, 41% konsumen masih mengharapkan pengiriman dalam waktu 24 jam.
Untuk mengatasi tantangan optimasi pengiriman, laporan ini menyarankan penggunaan solusi artificial intelligence (AI). AI dapat membantu mengoptimalkan penjadwalan, rute, manajemen inventaris, alokasi sumber daya, dan penetapan harga dalam rantai pasokan end-to-end. Dengan memanfaatkan AI, organisasi dapat mencapai pengiriman yang lebih cepat dan efisien. Laporan ini juga menekankan pentingnya menggantikan sistem warisan dan proses yang berpusat pada manusia dengan komponen AI, dengan menggunakan pendekatan digital twin untuk mensimulasikan dan menguji berbagai pilihan sebelum implementasi.
Secara keseluruhan, laporan “Future Shopper” memberikan wawasan berharga tentang perkembangan lanskap belanja online dan harapan konsumen di seluruh dunia. Laporan ini menyoroti pentingnya solusi artificial intelligence (AI), strategi omni-channel, dan memberikan pengalaman online yang luar biasa untuk memenuhi tuntutan pembeli saat ini.