Luna

Tren Baru Ritel D2C: AI, Keberlanjutan, Omnichannel

{

Transformasi Signifikan dalam Sektor Ritel: Tren Brand Direct-to-Consumer (D2C) Menjelang 2024

Sektor ritel sedang mengalami transformasi signifikan, dengan brand direct-to-consumer (D2C) berada di garis depan inovasi. Menjelang akhir tahun 2024, beberapa tren utama membentuk cara konsumen berinteraksi dengan brand dan membuat keputusan pembelian. Tren ini mencakup penggunaan artificial intelligence untuk pengalaman yang dipersonalisasi dan fokus yang lebih tinggi pada keberlanjutan.

Artificial Intelligence dan Pengalaman Belanja yang Dipersonalisasi

Artificial intelligence (AI) merevolusi cara brand D2C terhubung dengan pelanggan branda. Pada tahun 2024, terdapat peningkatan yang signifikan dalam pengalaman belanja yang dipersonalisasi. Algoritma AI menganalisis sejumlah besar data konsumen, memungkinkan brand untuk memberikan rekomendasi produk yang disesuaikan dan pemasaran yang dipersonalisasi sesuai dengan preferensi individu. Misalnya, Full Glass Wine Co. memanfaatkan analitik data canggih dan AI untuk mempersonalisasi rekomendasi anggur berdasarkan perilaku konsumen, preferensi, dan pola pembelian, membantu perusahaan ini membangun namanya di industri yang tradisional dan terfragmentasi.

Strategi Omnichannel dan Pengalaman Belanja yang Mulus

Perbedaan antara belanja online dan offline terus memudar seiring dengan penerapan strategi omnichannel oleh brand D2C. Pendekatan ini memastikan pengalaman yang mulus bagi konsumen di berbagai titik kontak. Menurut Harvard Business Review, 73% konsumen ritel sekarang menggunakan beberapa saluran selama perjalanan belanja branda. Instacart, misalnya, memprioritaskan inovasi teknologi dengan Caper Carts bertenaga AI, yang diuji di Amerika Serikat dan Austria tahun ini. Kereta pintar ini, dilengkapi dengan layar digital, bertujuan untuk menyederhanakan proses checkout dan meningkatkan pengalaman belanja, dengan rencana implementasi yang lebih luas untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan.

Keberlanjutan dan Praktik Etis

Seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap dampak lingkungan dan sosial dari pembelian branda, brand D2C semakin memprioritaskan keberlanjutan dan praktik etis. Ini termasuk kemasan ramah lingkungan dan rantai pasokan yang transparan yang sesuai dengan nilai-nilai konsumen. Tren menuju “reCommerce” juga semakin meningkat, dengan brand seperti Selfridges yang bertujuan untuk menghasilkan setengah dari penjualan branda dari penjualan kembali, perbaikan, penyewaan, atau pengisian ulang pada tahun 2030.

Peran Media Sosial dalam Pengalaman Berbelanja

Platform media sosial menjadi bagian integral dari pengalaman berbelanja. Pada tahun 2023, social commerce menyumbang lebih dari $67 miliar dalam penjualan di AS, tren yang diperkirakan akan terus tumbuh pada tahun 2024. Peningkatan belanja melalui ponsel mendorong pergeseran ini, dengan penjualan eCommerce melalui ponsel mencapai $2,2 triliun pada tahun 2023, mewakili 60% dari penjualan eCommerce global. Konsumen beralih ke berbagai platform media sosial untuk berbagai pembelian ritel. Instagram memimpin untuk pakaian, dengan 47% pembeli menggunakannya untuk pembelian pakaian, sementara TikTok lebih disukai untuk produk kecantikan (33% pembeli). YouTube berada di puncak daftar untuk belanja makanan dan minuman, dengan 40% penggunanya melakukan pembelian semacam itu.

Opsi Pembayaran yang Lebih Fleksibel

Brand D2C mengatasi tingkat pengabaian keranjang yang tinggi dengan menawarkan opsi pembayaran yang lebih fleksibel. Layanan beli sekarang, bayar nanti (BNPL), terutama untuk barang yang lebih mahal, semakin populer. Metode pembayaran alternatif, termasuk dompet digital dan rencana BNPL, menjadi populer dalam transaksi online karena kenyamanan dan kemudahan yang branda tawarkan. Akibatnya, banyak pedagang eCommerce memprioritaskan mendukung opsi pembayaran ini untuk memenuhi permintaan konsumen, dengan beberapa bahkan mempertimbangkan untuk mengganti prosesor pembayaran jika branda tidak dapat mengakomodasi metode tertentu. Saat ini, 80% pedagang menerima dompet digital seperti Apple Pay, Google Pay, dan PayPal, sementara 40% menawarkan opsi BNPL.

Pertumbuhan Model D2C

Model D2C semakin populer, dengan penjualan di AS diproyeksikan mencapai $177,3 miliar pada tahun 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh kemampuan brand untuk mengontrol pesan, harga, dan customer experience secara keseluruhan, memberi branda keunggulan kompetitif di ruang ritel yang padat. Brand D2C juga mengadopsi model langganan dan program loyalitas untuk memperkuat hubungan pelanggan. Strategi ini tidak hanya memberikan aliran pendapatan yang stabil tetapi juga mendorong retensi pelanggan. Misalnya, Rent the Runway kembali ke “mode pertumbuhan” setelah fokus pada pengurangan biaya dan peningkatan margin dari tahun 2020 hingga 2023. Saat perusahaan bergerak ke tahun 2025, strateginya berpusat pada bisnis langganannya, yang disorot oleh peluncuran langganan baru seharga $119/bulan pada bulan November yang bertujuan untuk memperluas basis pelanggannya dan mempersiapkan pertumbuhan pada tahun 2025.

}

Latest Articles

View All Posts