Menjelajahi Belanja Omnichannel di Meksiko

Daftar Isi
Tren Belanja Omnichannel di Meksiko
Laporan terbaru dari NIQ mengungkapkan tren penting di kalangan konsumen Meksiko, di mana 83% dari branda menggabungkan belanja online dan offline dalam kebiasaan belanja branda, menyoroti pergeseran menuju pengalaman belanja omnichannel. Meskipun platform digital menawarkan kenyamanan dan aksesibilitas, toko ritel tradisional tetap memegang peranan penting di pasar Meksiko. Rata-rata, konsumen Meksiko mengunjungi toko fisik hingga 17 kali per bulan, dengan pengeluaran sekitar MX$64 per kunjungan, berbeda dengan satu kunjungan bulanan ke toko ritel dengan pengeluaran rata-rata MX$613. Sementara itu, platform e-commerce mencatat sekitar satu kunjungan setiap dua bulan, dengan pengeluaran rata-rata MX$441.
Pertumbuhan E-commerce di Amerika Latin
Pertumbuhan e-commerce diperkirakan akan meningkat pesat, terutama sejak pandemi, yang mendorong 97 juta orang Amerika Latin untuk melakukan pembelian online pertama branda. Amerika Latin diproyeksikan akan mengalami kemajuan lebih lanjut, dengan penjualan e-commerce diperkirakan mencapai US$509 miliar pada tahun 2023, meningkat 27% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh konektivitas digital yang luas, dengan penetrasi internet di enam pasar utama kawasan mencapai 93% dan penggunaan smartphone melebihi 80%.
Tantangan dan Peluang dalam Ritel Omnichannel
Meskipun ritel fisik masih dominan, e-commerce berkembang pesat, terutama dalam kategori seperti kebersihan dan kecantikan, yang menyumbang 33% dari total penjualan online. Produk yang sering dibeli secara online termasuk krim perawatan kulit, sampo, dan tabir surya. Pergeseran menuju belanja omnichannel semakin nyata, dengan 54% konsumen Meksiko mengadopsi perilaku ini, melampaui rata-rata regional dan global. Tren ini didorong oleh keinginan untuk integrasi yang mulus antara pengalaman online dan offline, dengan banyak konsumen terlibat dalam webrooming—meneliti produk secara online sebelum membeli di toko fisik.
Namun, peningkatan ritel omnichannel menghadirkan tantangan, terutama dalam mengelola pengembalian. Selama setahun terakhir, 26% konsumen Meksiko telah memulai pengembalian untuk pembelian online karena masalah seperti barang rusak atau cacat, ukuran yang salah, dan ketidaksesuaian produk. Pengembalian paling umum terjadi dalam kategori terkait mode, menyumbang 35% dari total pengembalian, diikuti oleh elektronik dan suku cadang otomotif.
Untuk mengatasi kompleksitas pengembalian, bisnis harus berinvestasi dalam pengalaman pasca-pembelian yang kuat. Strategi seperti menawarkan opsi pertukaran, menyediakan kemasan hadiah, dan memfasilitasi proses pengembalian yang nyaman dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Selain itu, brand yang memprioritaskan keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan dalam operasi branda cenderung mendapatkan dukungan dari konsumen yang semakin menghargai praktik ramah lingkungan. Menawarkan pengalaman pengembalian yang bebas repot dapat meningkatkan tingkat konversi, terutama untuk perusahaan yang menyediakan opsi pembelian online dengan pengembalian di toko untuk brand yang mempertahankan gerai fisik.
“`
